Minggu, 03 Februari 2013

Naskah Pantomim



Antara Aku, Nyamuk dan Kekasihku
Ide Cerita        : @ MIME
Penulis Naskah: Andy Sri Wahyudi

Tokoh :
Pemuda Borju / si Borju
Status             : Seorang pengusaha, Bangsawan
Karakter          : Sombong, sok ganteng, menang sendiri
Kostum           : Mengenakan kemeja, celana panjang, bersepatu dan berdasi.

Pemuda Desa
Status              : Ketua Pemuda
Karakter          : Jujur dan pemberani
Kostum           : Mengenakan baju batik, celana kain sopan, bersepatu sandal dan berkaus kaki

Gadis Manis
Status              : Gadis remaja yang centil dan cantik
Karakter          : Perayu, manja dan suka mengadu domba
Kostum           : Mengenakan rok selutut, t-shirt cerah dan rambut berkepang dua

Tokoh imajiner: Nyamuk Taman

Setting            : Sebuah Taman di tengah kota

Properti          : Bangku Panjang

Pementasan
Music pembuka           : Mozart Eanecleane
Music berganti            : Serenada

  1. Si Pemuda Borju datang dengan langkah tegap dan mimik wajah yang congkak, selalu menyepelekan orang yang dilihatnya.
Suara burung-burung berkicauan.
Si Pemuda borju sedikit merespon suara burung dengan mendongak lalu tersenyum tipis, ia berhenti sejenak, memasukan tangan kanan di saku celana, dan  melihat jam tangan. Gayanya bak peragawan, berjalan mondar-mandir gelisah menunggu seseorang, sesekali masih melihat jam tangan. Dilihatnya sekuntum bunga lalu dipetiknya, diciumnya, dan dipasang di saku kemejanya. Ia tersenyum lalu mengambil sisir dari saku celana belakang, menyisir rambutnya dengan penuh percaya diri. Setelahnya dikembalikan sisir di saku celana. Lalu meludah dikedua telapak tangan untuk sedikit merapikan rambut dan membasahi alis. Mimik wajah semakin tampak congkak. Ia berjalan ke arah bangku taman, duduk menunggu sendirian, sambil membaca koran yang kebetulan tergeletak di bangku taman.
Music Pengiring bernuansa tradisional
  1. Pemuda Desa datang, berjalan penuh percaya diri dan tak banyak tingkah. Ia tersenyum setiap kali bertemu dengan orang-orang. Menengok ke kanan dan ke kiri seperti menantikan seseorang. 
  2. Sesekali si pemuda Borju melihat Pemuda Desa sambil nyengir dan menyepelekan.
  3. Pemuda Desa akhirnya duduk di bangku taman berdampingan dengan si Pemuda Borju. Mereka berdua harap-arap cemas.
  4. Suara nyamuk terdengar, mendatangi dua lelaki yang tengah menunggu. Keduanya mulai terganggu, sesekali mengibaskan tangan untuk mengusir nyamuk. Namun semakin lama makin mengganggu, kedua lelaki mulai resah. Si Borju sebel, lantaran nyamuk itu terus menggangu. Ia menggulung Koran menjadi pentungan untuk mengusir nyamuk. Demikian juga dengan si Pemuda Desa, ia sebel dengan denging suara nyamuk, berkali ditepuki nyamuk itu tapi nggak pernah kena. Hingga Nyamuk itu menempel di jidat si Borju lalu di tepuknya jidat si Borju oleh Pemuda Desa. Si Borju tidak terima lalu mebalas memukulnya, hingga terjadi pukul-pukulan. 
  5. Pertikaian mereka terhenti ketika seorang gadis manis muncul tiba-tiba, kedua pemuda itu melongo seperti patung melihat kehadiran sang Gadis.
Kemunculan Gadis diiringi suara musik ceria dan suara siulan
  1. Sang gadis berlari kecil, menari riang dan centil, kedua pemuda tersadar lalu berdandan merapikan diri masing-masing. Sang gadis berjalan dengan anggun mendekati dua pemuda yang tampak malu-malu. Lalu mengajak dua pemuda itu duduk di bangku taman, duduk diapit dua pemuda.
  2. Sang gadis tampak senang, dua pemuda terlihat malu duduk bersanding dengan seorang gadis manis. Diam-diam pemuda Desa dan Pemuda Borju itu menggerakkan kakinya agar menyentuh kaki si Gadis, tapi dihindarinya kedua kaki pemuda itu. Maka kedua kaki pemuda itu yang bersentuhan, mereka berdua sangat gembira. Ditariknya lagi kaki mereka dengan cepat lantaran malu. (Jeda) Kali ini gantian tangan mereka yang bermain-main hendak menyentuh tangan sang Gadis, namun lagi-lagi sang gadis menghindarinya, dan tangan  tangan mereka bersentuhan, saling beremasan. (Jeda) keduanya menengok dan tersadarkan, lalu sama-sama terkejut. Kedua pemuda itu melompat dari bangku, sementara tangan mereka masih berpegangan seperti orang beradu panco.
Suara seekor nyamuk kembali terdengar
  1. Nyamuk itu mengganggu kedua pemuda dan gadis manis dengan bersuara semaakin keras dan sesekali menggigit pipi leher. Kedua pemuda itu marah, lantas dikejarnya si nyamuk itu hinggga sang gadis terjatuh. Dua pemuda itu kaget dan berebut ingin menolong sang gadis, hingga terjadi perkelahian lantaran keduanya ingin menjadi pahlawan.  Si gadis berdiri sendiri, tak disangka ia berdiri di tengah perkelahian dua Pemuda itu. Keduanya saling memukul tak peduli si gadis berada ditengah perseteruan itu. Keduannya terpental karena sama sama kena pukulan.
Adegan Perkelahian digarap dengan gerak lamban /slomotion diiringi musik mission imposible/ musik pengiring yang mendukung aksi perkelahian.
  1. Sang Gadis bengong melihat kedua pemuda itu jatuh tersungkur. Beberapa saat kemudian kedua pemuda bangun dengan sempoyongan, kembali mereka bersiap mengumpulkan tenaga untuk bertarung lagi. Kali ini pertarungan bergaya cowboy, mereka beradu tembak:  
  1. Pemuda Borju lebih dulu menembak dengan dua pistolnya, namun pemuda Desa berhasil mengindari setiap peluru dan menangkisnya dengan tangan berkali-kali, beberapa peluru ada yang hanya disentil.
  2. Sang gadis berteriak-triak melihat kejadian itu, sesekali menutup matanya dengan tangan. Hingga suara tembakan selesai ia masih menutup tangan. Pelan-pelan ia mengintip di sesela jari.  Ia merasa senang ketika sang pemuda Desa selamat.
  3. Pemuda Desa giliran menembaki dengan pistol andalannya, si Borju tak bisa menghindar semua peluru berserang ditubuhnya. Tapi satu persatu peluru dicabutinya dengan tenang, dan keduanya saling maju menembak hingga jarak paling dekat.
Tiba - tiba musik  berubah musik ala Cina atau Spanyol
  1. Dua pemuda berpandangan tajam, berputar saling menantang. Mereka bersiap tarung kembali, kini keduanya menghunus pedang. Sang Gadis terkejut dan menutup mata. Mereka berduel dengan sengit hingga saling tertusuk pedang.
Mereka saling pamer kekuatan karena pedang yang menembus tubuh tak membuat mereka mati. Akhirnya keduanya terpental tak sadarkan diri ketika saling memukul dada.
Pertarungan terjadi dalam berbagai gaya dan gerak yang terkoreografi.
  1. Perlahan sang gadis membuka mata, wajahnya terlihat sedih sekali melihat kedua pemuda itu jatuh tak berdaya di atas tanah. Gadis itu meangis dan berjalan mendekati kedua pemuda, diangkatnya tangan kedua pemuda itu lalu dilepaskannya lagi. Tangan si Borju sempat memantul naik turun ketika dilepaskan lalu terjatuh lemas. Keduanya mati. Sang Gadis bersedih, ia menangis tersedu.
Terdengar suara dengingan nyamuk yang semakin mendekat. Nyamuk itu terbang memutari sang gadis yang tengah bersedih.
  1. Si Nyamuk menarik tangan sang Gadis, namun sesekali lepas karena sang Gadis menolaknya. Si Nyamuk terus berjuang, hingga tarikan ke tiga, sang Gadis menuruti ajakan si Nyamuk meski malu-malu. mereka berjalan berkeliling taman, Sang Gadis mulai tresenyum sambil berlarian kecil. Si Nyamuk mengajak sang Gadis menari-nari hingga di atas bangku taman.
Adegan ini lebih diperjelas gerakan tari riang dipandu oleh nyamuk yang selalu memegang tangan sang Gadis. Tarian semakin mesra berubah gerakan dansa (diiringi lagu Sway cipt:….)
  1. Si Nyamuk mulai nakal, kini ia tak hanya memegang tangan akan tetapi mulai merambat ke rambut, wajah, leher, lengan, dada, perut, pinggang, paha lalu…., dan sang gadis semakin menikmatinya. Si Nyamuk bergerilya ke seluruh tubuh sang Gadis.
Suara Nyamuk mulai mengganas, sesekali terdengar suara desahan.
Mereka bercumbu dengan penuh gairah hingga sang Gadis terkulai lemas, lalu pingsan. Nyamuk pergi meninggalkan sang Gadis.  Nging…. Nging….
****
  1. Kedua Pria terbangun, mereka terkejut melihat gadis yang pingsan. Mereka kebingungan dan semakin terkejut saat melihat sang Gadis hamil, mereka saling tuduh. Kemudian keduanya berusaha tenang dan mencoba memeriksa perut sang gadis dengat alat stetoskop. Terdengar suara Nyamuk dari dalam perut sang Gadis.
Dua pemuda itu bingung dan saling mengelak, mereka pergi meninggalkan sang Gadis.
  1. Sang Gadis terbangun, ia terkejut melihat dirinya telah hamil dalam waktu yang singkat. Ia bingung, tapi tiba-tiba perutnya sakit sekali seperti hendak melahirkan. Ternyata benar.
Suara Nyamuk semakin terdengar keras.
Sang Gadis siap-siap dengan posisi melahirkan, ia berusaha sekuat tenaganya.Maka lahirlah si jabang Bayi Nyamuk*.
Suara Nyamuk terdengar seperti Bayi.
Si Bayi Nyamuk langsung terbang, sang Gadis kaget lalu menariknya dengan benang dari ari-arinya. Seperti bermain layang-layang dengan lihai. Pelan-pelan ditariknya dan digendong dalam pelukan sang gadis. Disayang dan dibelainya bayi nyamuk nan mungil itu. Sang gadis tiba-tiba menangis menyesali perbuatannya dengan si Nyamuk. ia mulai bingung, ia putuskan membuang si Bayi nyamuk dalam kardus.
Lalu pergi…
  1. Dua Lelaki datang lagi menemukan si bayi. Si Pemuda Desa penasaran mendengar suara tangis Banyi Nyamuk. ia dekati kardus sumber suara tangis itu, lalu dibuka dan mengambil si Bayi.  
Pemuda Desa memberikan bayi kepada si Borju, di timangnya si bayi. Tapi ia tak mau lama menimangnya, lalu diberikan lagi pada Pemuda Desa tapi tak mau menerima. Mereka saling menuduh. Si Borju dengan nekad melemparkan si bayi pada Pemuda Desa, tangkapnya dan terjadi saling lempar bayi.
Adegan ini digarap dengan lebih dinamis, masuk adegan yang janggal dan hiperbolis. Kadang si bayi luput dari tangkapan lalu menancap dalam tanah, temangsang di pohon saking kuat melemparnya, hingga bisa berubah kock bulu tangkis.
  1. Sang Bayi akhirnya terbang berputar-putar hingga sang Gadis datang, ia bersiul lalu diikuti suara nyamuk kecil lalu digendongnya si bayi.
Terdengar suara nyamuk besar mendekati sang Gadis dan menggandengnya.
  1. Dua pemuda terdiam menatap Gadis yang berjalan mesra dengan Nyamuk…

Jogjakarta, 11 Februari 2001
    …….Terimakasih ……

* Bayangkan jabang Bayi Nyamuk itu seperti bayi manusia namun bersayap dan memiliki moncong seperti Nyamuk.



Sabtu, 02 Februari 2013

Mak Ana Asu!




Mak…!!
Ana Asu Mlebu ngOmah!

Dening: Andy Sri Wahyudi



 

lemah karang abang

lin, embuh, pirang abad laku kuping mubeng jagad
nanging nora bisa krungu gumuyu lan bungahing urip
nganti tekan titi mangsane kabeh wis dadi areng
dadi arerupa wengi lan biru arem.

wektu sing manis, ayu, lan kenes dadi abang mangar;
dadi watu; dadi awu; dadi asu!

saiki awake dewe lagi wae menyat saka pangkonane simbah
arep nggoleki dalan sing jare wis digawe dewa
dalan warnane jambon sing kudu disrateni kanthi gemati
sing kudu dipacaki nganggo laku nalar lan landeping lathi

sakarepmu anggonmu ngonceki
sakarepmu anggonmu ngudak-udak
sakarepmu anggonmu lumaku

merga saka adoh kana, ana wewayangan hanggegirisi
wewayangan sing nyabrang liwat langit suwung
wewayangan sing ora nate dikandakake simbah:
jagad mesin tanpa patrap isin, mutah-mutah mbubrah sawah

nganti tekan titi mangsane jaman nggulung manungsatama
dadi bajingan nasar; dadi gedibaling pasar!

kae galo delok’en…

lin, ana asu cacahe sewu ndilati omah nganti leleh
wong-wong padha nglungani wengine, nggoleki srengenge dewe-dewe
saiki mung ana kuburan sing kudu ditresnani ngganggo kringet lan ati.

ngayogjakarta, april 2009































Lin, ana asu cacahe sewu ndilati omahe simbah nganti leleh. Wong-wong padha nglungani wengi nggoleki srengenge. Saiki ming ana kuburan sing kudu ditresnani ngganggo kringet lan ati.


















Kanggo: Bapak – Ibukku, sanak kadang
lan tangga teparo sing tak tresnani







Ana ing kampung embuh. Kampung sing ora ana nang peta kecamatan.

Ana bocah cilik jenenge sumi, nggembol kreweng ana tas cilik. Sumi mlayu-mlayu nang tengah latar njaring kupu-kupu, mlayu wira-wiri kanthi seneng lan bungah, ngguyu-guyu dewe. Ora let suwe sumi banjur mandeg kekeselen. Nata ambegan.

SUMI    
Pu kupu...mbok kowe mandeg disik Pu...aja mabur aduh-aduh to pu...!    kowe ki arep tak jak ngrayake ulang tahunku je Pu...Pu kupu, ndene to...! uh! Kwe ki nyebahi kok Pu! Uh..! Kupu i...sengit aku!

Sumi mbanting jaring nang lemah. Banjur sumi meneng wae, kethap kethip, rupane katon nyremimih.

Sumi jupuk kreweng sing digembol ana tas cilik. Kreweng kuwi ditata ana ngarepe, jejer-jejer. Sumi lingak-linguk dewek’an banjur omong dewe.

SUMI
Kreweng-kreweng....aku ki saiki ulang tahun lho weng...tur kanca-kancaku do ilang je weng. Dipangani asu! Mangkel tenan aku Weng! Hmm...Aku ngrayake ulang tahun ro kowe wae yo Weng....hhmm....aku tak nyanyi yo Weng...

Ora let suwe sumi nyanyi-nyanyi dewe. Nyanyi sapenake udele dewe.)

SUMI   
Dondong apa salak
Duku cilik-cilik
Ngandong apa mbecak
Mlaku thimik-thimik
Mengko ibu mesti mundhut oleh-oleh
Kacang karo roti
Aku diparingi


Hehe..Suaraku apik to Weng...
Ah, isin aku Weng! Sik ya Weng, tak pipis disik...

sumi mlayu golek panggon kanggo nguyuh.

saka njero omah, ana suara pating glodek, suara bekakas pada tiba. ana  suara asu njegog, nggereng, lan gumuyu cekekekan. dumadakan nyusul suarane surip, bengak-bengok misuh-misuh dewe. surip mbanyaki, gedabikan ngoyak-oyak mecuti asu! nganggo pecut bledek, senjata warisan leluhure! 

SURIP             

Maak....!! Ana Asu mlebu ngomah!!! Asune njijiki Mak..! Ilerre meler-meler!
Cia...ttt!!! CTAR…CTER…CTER…CTAR...! Modar Ndasmu! Kena cengelmu ra kowe! Sabet Cangkemmu!
ASU-ASU       
Gugukkk gukk gukkk gukkk!! Grrrr!!! Hahaha…Kakakakakakak..!!!

SURIP                       
Minggat!! Asu edan!! Kena cengelmu ra we! Modar Ndasmu!

asune mlayu metu ngomah, nanging ana asu siji sing isih keri, ngadeg nggejejer menthelengi surip. surip gage mluncat mecut ndas lan cangkeme asu.

SURIP                       
Wo…malah mecicil! Tampanana! Ciaaattt…! Modar Cocotmu!

Nagging luput! Surip bola-bali mecuti nanging tetep luput, mergane asune luwih lincah, gesit lan pinter enda. Nganti asu kuwi mau mlayu metu omah! Surip nututi asu metu ngomah, mlayu jranthal nggawa pecut bledek. Surip ngoyak nganti tekan adoh, nanging kalah cepet karo playune asu.

***
Sumi njedul tansah bingung weruh kahanan sing rada owah lan aneh. Kaya bar ana kedadean sing rame, nanging sumi ora nggubris. Deweke banjur golek carang kanggo gawe garis dolanan englek.karo nyanyi-nyanyi dewe...

Surip mlaku katon kekeselen, marani sumi sing lagi dolanan engklek dewe.

SURIP           
Sum, Sumi! asune mau bali meneh ra?

SUMI 
Aku rangerti e kang? (Sumi lingak-linguk) Kae pa kang Asune?

SURIP           
Ndi e Sum?

SUMI
Kae lho malah nguya-ngguyu!

SURIP  
Wo ho’oh e!  Pancen truk biangane tenan ok! Bakal tak kemah-kemah tenan kowe Su!

Surip mlayu ngoyak asu maneh, nanging dumadakan ana satengahing dalan, surip raisa obah. Awake ngaceng! Kaku kabeh.

***

Nang latar omah panggonane sumi engklek.

Mak jiuk, ibune surip mulih saka bakulan nang pasar. Marani sumi sing lagi engklek.

SUMI             
Mak, mau ana asu mlebu omah!
MAK JIUK        
Asune sapa? Aneh-aneh! Nduk, Muleh yo! Ki tak gawake oleh-oleh. Kang masmu nangendi je nduk?

SUMI             
Mlayu ngoyak asu Mak.

MAK JIUK  
Wah jan bocah kok senenge aneh-aneh!

Bakir liwat dandan turut dalan, nganggo klambi apik lan rapi.

BAKIR                      
Ngapa e yu?

MAK JIUK  
Surip ki ngoyak-oyak asu!

BAKIR                      
Seneng ro asu pa yu?

MAK JIUK  
As Mbuh Kir, Surip ki rak cah angel ta? Di parani prawan Ayu malah ditinggal gawe kandang pitik. Disenengi randa sugih ya emoh. Malah ngoyak-oyak asu!

BAKIR                      
Kae ki gek-gek seneng wong Lanang yu?

MAK JIUK  
Racaturan Kir, kae ki piye-piye tetep anakku! Seneng lanang apa wedok tetep tak sayang! (MAK JIUK AMBEGAN  SEDELA) Ora, Kowe ki arep nangendi e Kir? Kok le rapi.

BAKIR                      
Nggolek Banci Yu!

MAK JIUK  
Oalah Kir…Bakir! Wong Wedok sa arat-arat kok malah milih Banci!

BAKIR                      
Ha kowe durung tau ngrasakake kok YU!

MAK JIUK  
Sing dirasake ki apane je Kir? Cah enom aneh? Muleh yo nduk! Ndak ketularan Nggilani!

Mak jiuk nggandeng sumi mlebu omah.

BAKIR          
Wo… lha wong radong! Hobi e malah dionekke aneh! Kene ki cah alternatip je!
Bakir mlayu kanthi seneng, kaya oleh dolanan anyar. Nyanyi-nyanyi turut dalan.

BAKIR          
Yoooo… Mbanci yo…! Mbanci.....mbanci syalala...lala.. .mbanci…mbanci mbanci…MBANCI…YEACHHH!

Dumadakan bakir mandeg merga weruh surip ngadeg nggejejer raisa obah. Bakir kaget lan gumun weruh surip.

BAKIR          
Banci pa ya?

Surip Meneng Wae

BAKIR          
Kowe ki ngapa e Rip? Kurang gawean!

Bakir Tansah Penasaran, Banjur Ndumuk Awake Surip

BAKIR          
Lho Rip?! Awakmu koq isa ngaceng ki piye ta Rip? Kena apa ta kowe ki Rip? aja-aja…? Wo iki mesti kena sawan! Sawane Asu ki! Sik Rip ta goleke wong ampuh.

Bakir peplayon nggolek pitulungan.

Nang liya nggon cothot latihan silat sore sore.

***

Nang Omahe Surip

MAK JIUK  
Omah kok dadi rakaru-karuan ki piye ta ya?

Mak jiuk tansah ngati-ati mlebu omah.

MAK JIUK  
Wis, kowe  dolanan nang kono disik nduk!

Mak jiuk tansah prihatin marang kahanan omahe sing nyalawadi.

MAK JIUK        
Iki mesti gara-gara Asu sing dioyak-oyak Thole!

Mak jiuk njupuki bekakas sing sumebar nang mlester, mbaka siji-siji. Sumi nyanyi nunggoni makne.

SUMI             
Naik-naik ke puncak gunung tinggi tinggi sekali.
kiri kanan kulihat saja banyak pohon cemara.
kiri kanan ku lihat saja banyak pohon cemara.

Lebar njupuki barang-barang sing pating kececer mak jiuk gage nggoleki jluntrunge surip.

MAK JIUK        
Wis yo nduk melu Simak!

SUMI             
Nangendi Mak?

MAK JIUK  
Nggoleki kang masmu!

Mak jiuk nggandeng sumi metu saka omah. Banjur mlayu.
Nang ndalan pethukan karo bakir sing wis kesel.

SUMI 
Lho Mak, Kae kang Bakir to Mak?

MAK JIUK  
Wo, ho oh e, Kir nteni dilit Kir! (MAK JIUK MBALIK NUTUTI BAKIR)
Kowe ki ngapa e Kir? Ngoyak banci pa?

BAKIR                      
Ngawur! Aku arep nggolek wong ampuh!

MAK JIUK  
Nggo ngapa e?

BAKIR                      
Nggo nulungi Surip!

MAK JIUK  
Surip sapa je?

BAKIR                      
Wo..wong radong! Ha ya Surip anakmu!

Bakir Mlayu Ndisiki Mak Jiuk Lan Sumi

MAK JIUK  
Lho? Kir enteni Kir! (MAK JIUK NUSUL BAKIR) Surip ki kena apa e Kir? Saiki bocahe nangendi?

BAKIR                      
Kena sawan ASU! awake ngaceng kabeh! Kana kowe ngancani wae!

Bakir mlayu luwih cepet!

MAK JIUK  
Bocahe nangendi e Kir! Wahjan malah meneng wae! MAK JIUK NGGOLEKI SUMI Welha Denok  mau nangendi yo? We…malah engklek meneh! Yo nggoleki kang masmu!

Mak Jiuk Lan Sumi Lungo Blusukan Nggoleki Surip

***

Nang Liya Nggon Bakir Ketemu Cothot

BAKIR          
Thot Cothot! Surip tulungi Thot! NANGING COTHOT MENENG WAE TETEP LATIHAN SILAT! Thot! awake Surip ki ngaceng kabeh! Raisa obah!

COTHOT      
Kowe nek crewet wae tak antemi lho Kir!

BAKIR          
Ki tenanan Thot! Cepet Thot tulungi!

COTHOT      
Saiki Surip nangendi?

BAKIR          
Nangisor wit Nangka! Yo Thot melu aku Thot!

COTHOT      
Wis kana kowe ndisik wae!

Bakir mlayu bali meneh nanggone surip. Cothot mlayu mlumpat mlumpat umuk sing isa silat.

COTHOT      
Houp yak! Houp yak! Ciaaa….ttt!!

Ngerti-ngerti wis tekan nangisor wit nangka
Surip kaget weruh cothot  sing dumadakan ana nangarepe.

SURIP             
Nge Get Geti kwe ki Thot! Iki pokokmen asune kudu kecekel Thot! Nek ra kecekel marai mangkel tenan! Omahku wis diosak-asik e Thot! Dilit kas mesti sing diosak-asik omahmu! Iki sing marai tangga-tanggane awake dewe dha lunga ratau mulih! Saiki ming kari awake dewe sing manggon kene! Asune kudu digoleki bareng-bareng! Dirangket terus di blebegke kali!

Bakir teka. Cothot lan surip meneng.

BAKIR          
Lho wis mari pa Rip? Kowe kok cepet Thot?
COTHOT
Ha Ngilang e...

BAKIR
Ki Wis Mari tenan to ki?

COTHOT      
Beres!

BAKIR          
Nggolek banci neh ah…mbanci mbanci…

SURIP                       
He Kir! Sing mbanci kosik. (NYAUT TANGANE BAKIR) Kir kowe kudu melu nggoleki Asu!

BAKIR                      
Suk rak kecekel dewe Rip.

SURIP           
Iki masalah serius Kir! Pokokmen asune kudu kecekel! Nek ra kecekel bakal rakaru-karuan tenan!

Mak jiuk lan sumi keblasuk-blasuk nggoleki surip. Cah loro undang-undang nggoleki surip.

MAK JIUK  
Lee…thole…lee…Le...

SUMI
Kang...kang Surip...Kang...

BAKIR                      
Rip kae rak suarane makmu ro Sumi ta?

SURIP                       
Mak….simak…aku nang kene Mak…

BAKIR                      
Mbok ra bengak-bengok Rip, diparani wae

Mak jiuk lan sumi malah mbingungi. Surip marani makne



SURIP           
Mak aku nang kana kae lho…Mak! Nang mburi Cakruk! Karo Bakir ro Cothot. Nyusul ya Mak…ta enteni.

Mak jiuk lan sumi marani surip, cothot, lan bakir.

SURIP           
Wis saiki dirembug sing tenanan! Mak, Kir, Thot, Sum. Saiki awake dewe kudu dadi siji nggoleki asu bareng-bareng! Piye do siap kabeh ra? Siap ra Mak? THot?

MAK JIUK LAN COTHOT          
Siap!!!

SURIP
Piye Kir?

BAKIR                      
Kepyakke!

SURIP
Piye Sum wani ra?

SUMI
Yo wani no kang...ko asune arep tak pipisi og!

SURIP                       
Yo saiki digoleki bareng-bareng!!

KABEH                    
Yo…digoleki yo…!!! Yo..yo..yo...!

Mak jiuk, sumi, bakir, surip lan chotot bebarengan nggoleki asu. Kabeh pada nyiapake uba rampe lan gaman: pecut bledek, senter, lan blebet sirah ben katon wangun.

Saplok kuwi, kabeh nek padha lunga nandi wae pecut bledek mesti digawa! Kanggo jagan-jagan nek petukan asu!

SURIP                       
Saiki mlencar dewe-dewe!

Kabeh pada mlencar nggoleki asu, nanging sumi wedi di tinggal mak jiuk.

SUMI 
Mak aku melu mak. Aku wedi je mak.

MAK JIUK  
Yo wis kowe nang kene disik wae. Nunggu aku. Simak tak golek asu disik!

Sumi meneng wae kethap-kethip dewe, banjur nyanyi dewean karo mlaku-mlaku.

SUMI             
Cicak-cicak di dinding diam-diam di dinding
Datang seekor dinding hap hap lalu di dinding

MAK JIUK  
Lho Sum? Kok tekan kene?

SUMI             
Asune wis ketemu Mak?

MAK JIUK  
Durung je nduk…paling asune lagi blanja nang supermarket nduk.

SUMI             
Aku tak nyanyi meneh ya mak?

MAK JIUK  
Rasah nduk, ndak asune ngerti. Wis melu simak wae kene.

Sumi banjur nginthil nang mburine mak Jiuk

Nang liya nggon. Bakir, cothot lan surip isih sibuk nggoleki asu-asu.

SURIP                       
Piye Asune wis metu durung?

BAKIR                      
Durung je Rip, mmm…nggolek banci wae yo..gelem ra Thot?

COTHOT                  
Kowe nek crewet wae tak tapuki gusimu lho Kir!

BAKIR                      
Kowe kok jahat to Thot?

SURIP                       
Wis ayo nggoleki meneh! Malah ngganyik!

Surip mlaku maneh nyenteri kebon lan nggon sing peteng-peteng liyane.

SURIP                       
Asune ki nangendi ta ya…Su…Asu…Ndene su…! Tak gebuki ndasmu!

Mak gragap surip weruh asu gedhe banget loro cacahe marani deweke!

SURIP                       
Kir…Thot…! Ha kae Asune…Guedhe tenan! Sak Gentho! 

Nanging bakir lan cothot meneng wae ora semaur apa-apa. Cak loro wis mlayu ngoyak asu liyane.
SURIP                       
Kir…Thot…

Dumadakan kadi mburi ana suara asu nggereng-nggereng, ilate melet-melet, liure netes-netes. Arep mbrakot surip!

SURIP                       
Wuoh…bajingakk…Kir…Thot…! Mak…! Sumi diamanke!!

MAK JIUK  
Ana pa ta Le…?

SURIP           
Asune wis teka Mak…awake dewe dikupeng Mak…! Kir…Thot…! Kowe nangendi? Ciaaa…ttt…! Ciaaa…tttt!!! MINGGAT..!!!

Ctar…!! Ctar…!! Ctar!! Ctar…!!!

ASU-ASU     
Grrrr…hhh Guk Guk..Guk…Guk…!!! hahahha….kakkkaaa….!!!

Surip gedabikan ngobat-abitke pecute. Deweke kalap weruh asu sing pada teka. Nanging sumi malah santai mlaku-mlaku sak penake dewe mak jiuk mecuti asu sing nyedaki deweke. Bakir lan cothot ngilang ra ngerti dununge.

Asunne samsaya ndadi, ngobal-abul kahanan. Ana asu sing methuke sumi.

SUMI             
Kowe ki ngapa ta su? Senenge marai!

Nanging Asune Tetep Nggereng-Ngereng

SUMI             
Mak!!! Ki lho Asune Nakal!!

Surip weruh banjur nglindungi adhine.

SURIP           
Wanine karo cah cilik! Nek wani nyedak neh tak idoni! Woo…ngece! Cuih..cuih..cuih..! Minggat!!!

Asu-asu kuwi mau pada mlayu njranthal sawise diidhoni surip. Mak jiuk isih ngoyak-oyak asu sing padha mlayu rakaru-karuan.

MAK JIUK
Iki le asune isih keri siji!

SURIP                       
Didhoni Mak!! Didhoni Mak!!

MAK JIUK
Cuih..cuih! cuih!

Nanging asu kwi mau malah mlumpat nubruk surip. Ngruket kenceng awake surip kaya kraket ra gelem ucul. Surip ra isa ngendani, bengak-bengok gila dewe. Nganti asu kuwi mau ngambung lambene surip! Cuuuppp....muuaaaccchhhh.....! Surip gragapan. Saben ditarik asu kuwi mau bali ngambung surip, bola-bali, nganti surip ngrasaake kaya diambung menungsa wadon! Surip kelingan lelagon jaman biyen nalikane isih sekolah. Surip alon-alon narik sirahe asu. Mesam-mesem kaya wongedan.

Mak jiuk lan sumi ndelengke nganti domblong!

MAK JIUK
Le...kowe ki wis edan pa le? Kuwi asu lho le...

SURIP
Aku ngerti Mak...nanging rasane kaya diambung cah wedok Mak....
Oalah su..asu...kok yo tega-tegane lambeku tok prawani. Sak jek’e urip aku ki durung tau ambung-ambungan lambe. Iki First Kiss lho su...

SUMI
Kang Surip ki cluthak yo Mak?

SURIP
Ass...Prek Sum...

MAK JIUK
Kowe kenal pa le?

SURIP
Sik Mak, ketok’e aku kenal Mak, iki  ora sabaene asu Mak.

DUMADAKAN, SURIP NJENGGIRAT, KAGET.
SURIP           
Tenan to Mak! Iki biyen pacarku Mak... Prastiwi. Kelingan to Mak? Ki lho andeng-andenge nang pipi isih. Kelingan to Mak? Sing bapakne ra setuju kae lho Mak?

MAK JIUK
Anak’e si Badri pa le?

SUMI
Kok ngerti nek mbak Tiwi? Asune ki lanang pa wedok to kang?

SURIP
Sik tak tilikane Sum, LET SEDELA. Tenan ta Sum? Wedok kok Sum! Ki lho Mak, wetenge ya ana bekas jahitan oprasi usus buntune. Aku biyen tilik nang Rumah sakit, kelingan aku. Oalah...Prastiwi...Prastiwi...

MAK JIUK
Le...aku ngerti le...tur kuwi wis dudu Prastiwimu, Kuwi asu le...Asu...elinga le...


SURIP
Mak...kowe ki ngerti ta Mak! anakmu lanang ki nek wis seneng, cinta, ra peduli ro fisik! Sing penting ati Mak! lan seiman!

MAK JIUK
Sakarepmu le....wis yo nduk tak  adusi, wis sore ki...

SURIP
Mak aja lunga disik Mak...arep ta bukteake nek iki Prastiwi tenan!

Surip ngunjal nafas dawa karo merem alon-alon surip ngambung lambene asu sing diarani prastiwi. Let sedela surip melek meneh. Deweke rada kaget lan gedhek-gedhek.

SURIP
Duh gusti...pancen wis ra isa tenan, cah ayu...aku wis ra kuawa! Tresnaku sing jero lan endah wis ta wenehake kowe kabeh liwat iki mau. Nanging tetep wae ora piye-piye. Oalah Wi...Prastiwi....

MAK JIUK
Piye Rip? Wis dadi Putri Salju durung?

SURIP
Ra maleh apa-apa je Mak?

MAK JIUK
Wis ta..dililakne wae...kowe kudu isa nampa le...wis rasah nangis!

SUMI
Ho’oh kakang ki melankolis! Kemayu!

SURIP
Sing kemayu ki sapa? Aku ki gagah Sum! OMONG KARO ASU Yo wis Wi..kowe pancen kudu da lilake...kudu dak larung ana awang-awang....

Surip banjur ngeculke asu kuwi mau, nanging dumadakan surip kaget weruh asu mau ngolet-ngolet dewe. Mbasan di tamatake....jebul thukul sewiwi nang gegere asu.

SURIP
Mak...tenan to Mak...ana sing owah Mak...gegere tukul sewiwine Mak...pancen kwi panjaluku Mak...ben mabur ana awang-awang aja awor karo asu-asu liyane. Paling ora isa dadi asu tur priyayi...ora ngisin-isinke....Maburra Wi...lunga a sing adoh saka paran kene. Saka lemah sing wis arep kobong!

Surip, mak jiuk, lan sumi nguntapke abure asu kwi mau...

SURIP
Ati-ati ya Wi...


MAK JIUK
Aja mampir-mampir ya nduk cah ayu...

SUMI
Ho oh mbak....aja kawin ro asu Jawa. Kawin karo Asu Cina wae ben Sugih yo mbak...

Dadadada.....dadda.....dada.....

Surip, sumi lan mak jiuk padha ngumpul dadi siji. Bakir lan cothot muncul kaya wong bingung.

BAKIR                      
Piye Rip? Wis aman ta?

SURIP                       
Wo dasar malengi! Kowe ki mau dha nangendi je?
                                                                             
BAKIR          
We lha aku mau ki ro Cothot nggebuki Asu nang Mburi omahe Mbah Karto Je! Saiki awake dewe kudu jaga-jaga ki Rip! Nggone mbah Karto diparani asu akeh tenan!

SURIP                       
Yo wis saiki jaga nang cakruk wae Yo! Mak, Sumi dijak mulih wae. Tur ki golek telo disik nggo jaga bengi!

BAKIR
Hooh ki...ndak klisikan ra isa turu! Yo golek nang kebonne mbah Karto.

COTHOT, BAKIR, LAN SURIP
Yoo..yo..yo...

Bakir, cothot, lan bakir lunga menyang kebone mbah karto mbedol telo. Mak jiuk nggandeng sumi ngejak mulih merga wis bengi.

MAK JIUK  
Yo Nduk mulih sik. Sesuk ndak telat le sekolah

SUMI             
Aku moh sekolah kok Mak.

MAK JIUK  
We..ben pinter je malah emoh. Lha ngapa to nduk?

SUMI             
Ndak dadi Asu!

MAK JIUK  
Ealah… yo wis rasah sekolah wae. Tur ko nek dadi asu bodho pye nduk? Lha cita-citamu ki apa je nduk?

SUMI                            
Dadi Doraemon mak!

MAK JIUK  
Woalah…wis turu wae yo nduk! Cah aneh!

Kabeh padha turu nglintek merga saking kesele oyak-oyakan karo Asu

BAKIR                      
Saiki awake dewe jaga Rip?

SURIP                       
Lha iya. Nek asune teka meneh piye jal?

COTHOT                  
Wedi pa Kir?

BAKIR                      
Ora! Wah…mbok tak mbanci sedilit ya Rip...!

SURIP                       
Wah jan! Thot, Bakir digedik cengelle ben lali, terus gek turu

COTHOT                    
Gampang…ciattt…Diegh!

Bakir banjur kaya wong cleleng, nggliyer kaya wong mabuk.

SURIP                       
Ki wis nggliyer ki Thot! Jenengmu sapa Kir?

BAKIR                      
Samuel Becket!

SURIP                       
(Lega) Haa..wis lali ki Thot! Wis gek turu!

Mak Jiuk Metu Ngelingake Surip, Bakir Lan Cothot

MAK JIUK  
Sesuk Tangine ora awan-awan lho le!

SURIP                       
Wah simak ki crewet wae! Nyo omong ro tanganku wae Mak!

MAK JIUK  
Cah ranggenah! Raurus!

BAKIR
Kok crewet wae ki sapa ta ya...?

Bakir nglindur arep ngambung ro ngekep mak jiuk. Mak jiuk mlayu lunga, gila!

Kabeh pada turu dewe-dewe. Wengi kuwi kahanan katon sepi nyenyet lan adem njekut. Ora ana lintang lan mbulan nang langit sing klawu. Cothot matane wis ra kuwat pengin merem. Akhire cothot melu turu. Kabeh sing turu padha angler ora ana sing ganggu.
***
Wayah esuk

Sak durunge srengenge methungul bakir tangi dewe. Nglilir ngundang jenenge mbah karto.

BAKIR
Mbah Karto! Hhmmmm....Atiku kok rasane rapenak yo? Gek-gek ana apa-apa ro
mbah Karto?

Banjur deweke mlayu niliki mbah karto. Lebar kuwi ana pawarta lelayu saka mejid al fallah:

Sampun sowan ing ngarsanipun Gusti Allah Subhanawataala: Mbah Karta Sandal, kanthi sae. yuswanipun setunggalatus selangkung, jenazah badhe disareaken wonten kuburan Nusantara Permai dinten menika jam kaleh awan.

SURIP           
Wah senenge mbribeni wong turu! Mbah Karto ki mati kok ya esuk-esuk ta ya...? mbok di undur mbah...

COTHOT                  
Sing mati sapa ta Rip?

SURIP                       
Mbah Karto Sandal! Wis turu neh wae yo Thot!

COTHOT                  
Aku ya isih ngantuk je Rip..

Cothot njingkrung meneh kaya ebi.

SURIP           
Ya wis mbah, karya slamet, muga-muga mlebu surga mbah. Terus nak wis neng surga rasah nggawe sandal. Ndak ko surgane dadi pasar! Tak turu meneh ya mbah…ko awan tak layat. Ra lunga nangendi-endi lho mbah!

Surip turu meneh

Bakir mara meneh nutuke turune. Let sedela srengenge methungul saka kulon, kaya-kaya ngabarake: urip kudu terus mlaku ora oleh mandeg nang tengah dalan. Lan pitik-pitik jago pada kluruk: kukuruyu…uuukkk!!!
 
Mak jiuk wis tangi nomer siji, banjur golek banyu gawe wedang. Nanging deweke sebel weruh surip, bakir lan cothot isih turu.

MAK JIUK  
Wo…lha cah edan! Yah mene je sih micek!

Mak jiuk gage njupuk banyu nang sumur kompan. Banjur…
Byuuurrr!

Surip, bakir lan chothot tangi gumregah langsung nantang kerengan!

SURIP                       
Bajiguri! Ngejak senggel aku pa Mak?!

Surip, bakir, lan cothot siap-siap kaya petinju, ngubengi makne, nanging makne ra gelem kalah siap-siap kerengan!!

SURIP           
Senengane marai rame!

BAKIR          
Wong tua kurang ajar!

COTHOT      
Ratau dididik, nek nggugah sing sopan!

MAK JIUK  
Heh! (MARANI CAH TELU) Oalah Cah…Cah…kowe kowe ki mung seka uyuhku we arep nantang aku! Kowe ki kangslupan apa? (IDU NANG TANGAN BANJUR DIRAUPKE RAINE SURIP,Bakir lan COTHOT) Minggat!

SURIP                       
Woh Yiyet-i! Ambune jangan brongkos!

MAK JIUK
Minggat!

BAKIR
Woh! Bedebah!

MAK JIUK
Minggat!

COTHOT
Sialan!

MAK JIUK  
Cepet aku diewangi nyiapke dagangan! Nom-noman lanang ra nyambut gawe. Kowe ki do raisin pa Le? Wis rupane elek! Watake elek! Ra duwe gawean!

SURIP           
(SURIP RUPANE MBLERET) Karo anakke kok jahat to Mak?

MAK JIUK  
Ayo cepet! Ko awan sithik aku ki arep layat barang.

SURIP           
(SURIP MLAKU KARO NGGRUNDEL) Karang ya wong tua ra sekolahan. Galake ngluwihi Satpol PP!

MAK JIUK  
We lha omong apa kowe?

SURIP                       
Ora Mak, kowe kemayu tur nggemeske kaya SATPOL PP.

MAK JIUK  
SATPOL PP ki apa e le?

SURIP           
Walah, kuwi kancane gedang godog. Wis rasah kakean takon! Wis do mulih disik wae. ko ewang-ewang nang sripah. 

Sumi tangi turu langsung mlayu jupuk kreweng nggo gambar garis engklek. Karo nyanyi-nyanyi.

SUMI               
Pelangi-pelangi alangkah indahmu
Merah kuning hijau di langit yang biru
Pelukismu agung siapa gerangan
Pelangi-pelangi ciptaan tuhan

Mak Jiuk Metu Nggoleki Sumi Arep Dikon Adus

MAK JIUK  
We lha! Nduk kowe ki piye ta?  Jare pamit ngising? Malah engklek! Ayo mulih adus! Cepet! Wah malah mbudeg! Bocah kok kandanane angel ta ya?

Mak jiuk gage nggandeng sumi kanthi jengkel....

***

Nang Ndalan Kampung

Bakir liwat nggawa gendera putih lan glogor nggo tanda sripahe mbah karto sandal. Nang ngarep cakruk ketemu cothot sing malah latihan silat.

BAKIR          
Mbok leren Thot, melu ewang-ewang nang sripah. Cah mbagusi! Mbok wis Thot…nguli wae, pa dadi germo.
CHOTHOT   
(MUNTAB) Omong apa? Baleni!

BAKIR                      
Wuoh Nesu e..! Ora Thot kowe wangune dadi tentara apa Dokter..

CHOTHOT   
Tak templing Ndasmu lho we!!

Cothot ngantemi bakir nanging ditangkis nganggo glogor, nganti glogore membut-membut.

BAKIR                      
Thot kowe isa kualat lho Thot. Thot..thot…!

CHOTHOT   
Ra urusan!

Bakir mbubut gendera putih kanggo senjata, banjur uleng-ulengan karo cothot nang tengah dalan.

MAK JIUK  
He! Kowe ki dha ngapa? Ora dha ewang-ewang sripah malah dha homo-homonan nang ndalan! AstafFIRULLOH….ya ampyuu..n..!

BAKIR                      
Kowe ki nek omong mbok ra waton yu! Aku ki dudu homo yu!

COTHOT                  
Ha nek aku Homo tenanan yu!

MAK JIUK  
Walah….nom-noman dho radong! Marai mumet! Wis tak layat sik!

Mak Jiuk banjur lunga ngleter ninggal Cothot lan Bakir

SURIP                       
Simakku mau wis menyang nang omahe mbah Karto durung je?

BAKIR                      
Wis kawit mau Rip. Kene ki ngenteni kowe je.

SURIP                       
Ya yo ndana bareng wae yo!

COTHOT                  
Yoo yo yo…!!

BAKIR                      
Sik aku tak masang Gendera ro glogor nang prapatan disik!
COTHOT                  
Gendera masang gendera!        

Sumi ngerti-ngerti teka

SUMI             
Kang, aku melu! aku ra duwe kanca je. Wedi nek asune teka meneh!

SURIP                       
Yo…tak tusulke Simak, tur nek nang sripah ra rewel lho Sum!

Chothot, surip, lan sumi mlaku layat nangomahe mbah karto sandal. Bakir mlayu masang gendera ro glogor nang prapatan.

Kursi-kursi wis tumata ana latare mbah karto. Bakir, cothot, surip, sumi lan mak jiuk lingguh jejer saderetan kursi. Ora ana suara wong ngaji merga cassette rusak!

BAKIR                      
Mbah Karto ki umure kok isa dawa banget ya? 125 tahune kaya duit!

SURIP                       
Kuwi rak merga jaman nom-nomane kerep laku prihatin Kir.

BAKIR          
Prihatin piye?  Teneh uripe penak tur sugih. Mosok kit enom tekan tua prehatin terus. Nganti tekan mati gawe sandal terus.

SURIP           
Wo…lha wong radong! Prehatin ki lakune wong jaman biyen, kuwi dinggo anak putune! Karo nggo nglatih rasa lan raga. Ben uripe tentrem, ati lan awake kepenak. Kuwi sing marai umure dawa. Dadi sing digolekki ora sugihe dewe!

MAK JIUK  
Nek omong cangkeme rasanter santer. Neng layatan ngisin-isinke!

SURIP           
Simak ki crewet! Layat ming wong lima we, bebas!

BAKIR                      
Laku prehatin ki piye ta?

SURIP           
Werna-werna, ana sing pasa mutih, ngrowot, nganyep, lampah pendhak jum’at kliwon, melek bengi, kungkum. Ngerti ra? Nyilih genine Thot.

COTHOT      
(Rogoh-rogoh sak) Nyo!



BAKIR          
Kurang gawean! Nek urip 125 tahun ming kon rekasa terus ya gah. Kana prehatino dewe sak modare!

SURIP                       
Wo…Cah mbejujak! Urip nek kulina mbajing ya kaya ngono kuwi!
Kowe rak ya ngerti dewe ta? anak-anake mbah Karto semubar ana sing tekan Argentina, Alaska, Massacuset, Los Agles. Pak Jauri malah nang Eropah. 

BAKIR          
Ass Prek ra caturan! Nyatane singurusi apa-apane rak ya awake dewe ta?

Pranata adicara sripah wis mulai ngomong pratandha jenazah wis arep diangkat menyang kuburan.

PRANATA ADICARA      

…..Kagem para nem-nemean dipun aturi ngrewangi!

MAK JIUK  
Kae! kana wis arep disareke kae! Nom-noman ra tanja! Yo aku melu!

Bakir, surip, cothot lan mak jiuk gage ngusung layone mbah karto. Sumi nangarep dewe nggawa kendi sing isine benyu putih mentah senengane mbah karto. Nanging dumadakan surip ra kuat, mergane sing diusung kijing!

SURIP
Duhh..duh..duh...Kir..kir…kir…sik delehke disik..delehke disik...!

BAKIR
Kowe ki piye ta Rip? Nangarep dewe je malah sembrono!

Kijinge di selehke nang lemah!

SURIP           
Matamu wi! Keju Su! Pegel!  Kir! karebmu ki piye ta Kir? Mongsok Mbah Karto melu dicor neng njero kijing ki piye?

BAKIR          
Salahe ra ana sing dijak rembugan! Aku ki mumed Rip! Apa-apa mung dipsrahke aku kabeh.

SURIP                       
Tur carane ya ra ngene ki Kir!

BAKIR          
Karepku ki ya ben efektip! Isa dipindah nagendi-ndi mbok menawa ana gusuran kuburan.


SURIP                       
Wong edan! Senenge Nyalai aturan! Saake mbah Karto. Sumuk!

MAK JIUK  
Kowe ki ya ming omong wae kok le! Kawit mau esuk sing temandang gawe ki ya ming Bakir!

BAKIR          
Hai ya! Seka sing ngonangi matine, aku, ngumumke nang mejid, aku, masang gendera ro glogor aku! Sing nyewa pranata adicara yo aku! Golek tukang photo yo aku.

COTHOT      
Sing mateni sapa Kir?

BAKIR          
As Prek! Sing layat ming wong lima we ribut! Kana sing nang Argentina, Alaska ro Eropa kon ndene! Karo sing nang masacusette!

SURIP           
Ha tur nek kaya ngene ki rak ya ra beradab ta Kir? Nek anak-anakke do teka rak ya ngisin-isini ta!

BAKIR          
Beradab Gandhu! Wong anak putune we dho ra tau nggatekke wong tuwane kok! Ra tau ditiliki. Sing njaga rak ya ming awake dewe ta Rip?

MAK JIUK     
Wah jan dho crewet wae!

COTHOT                  
Iki sida digawa nang kuburan ra e?

SURIP           
Nek rasah digawa nang kuburan we piye ta?

BAKIR                      
Ra papa Rip. Didadekke prasasti wae nang tengah-tengah kampung!Sengara ilang! Tur ya dirawat, di semprot parfum, ben wangi terus. Kuwi kijinge berkwalitas. Fungsine kaya pyramid mesir! 

COTHOT      
Sing pesen nangendi e Kir?

BAKIR          
Nang Cibaduyut! Do kakean protes!

SURIP           
Sak domen aku ki tresna tenan je karo mbah Karto ki. Aku ra lila je nek dikubur trus ming dipangan cacing. Eman-eman. Mbah Karto ki termasuk wong elok je. Wis ra ana neh wong kaya mbah Karto.Gusti allah wis kente’an stock! 

BAKIR
Ora ming kowe Rip. Aku ki sayang tenan, mbendina ta tiliki, ta pijeti, ta tukoke sarapan jenang. Nek ra ana sing gelem ngrawat kijinge tak deleh kamarku yo rapapa kok Rip.

MAK JIUK  
Hai ya! Sing marai awake dewe manggon neng kene ki ya mbah Karto. Wong paling pisanan. Wong sing marai awake dewe kuat urip. sing gaweane nyritani sujarah lan menehi wewarah. Ben awake dewe isa duwe pikiran dewe kanggo modal urip. Wong sing salawase urip mung dingo berjuang ki yo mbah Karto kae!

BAKIR          
Mbok wis yu rasah nggambleh gang perjuangan! Aku ki mumed nek krungu perjuangan ki. Marai frustasi!

MAK JIUK  
Kir! Kawit jaman Kerajaan, jaman Londo, Jepang, nganti tekan saiki. mbah Karto ki obah terus nganti anak putune dadi kabeh! Deweke ya ra lara ati nek dilaleake. Kae ki mikir ora nggo awake dewe tur dinggo   generasine.

BAKIR                      
Kaya ngerti-ngertia perasaane mbah Karto Yu!

MAK JIUK  
Wo..lha cah aneh! Generasine mbah Karto ki ra kaya kowe ngono kui. Senenge mung Mbanci terus!

SURIP           
Yo ra ngono kui Mak..Terus generasine Mbah Karto ki sing kaya ngapa? Sing wis sukses, isa nggayuh ngimpine, sing dho lali karo omahe dewe? sing duwe duit akeh?   Aku ki tenane ngerti Mak, nek mbah Karto ki wis pepak uripe. Tau dadi tentara, kuli, guru, juragan batik, wartawan, bakul donat, ketua partai lan sapinunggalane. Keri dewe tukang gawe sandal! Tur saiki ki mbah Karto ki manut awake dewe. Manut sing isih urip. Pesene Mbah Karto ki mung siji: Wani urip lan dadi awakmu dewe! ra ming cangkeman!

BAKIR          
Kaya kowe ta Rip?! Kakean cangkem!

SURIP           
Asui! Wis yo gek diangkat!

Para takziah sing mung wong lima kuwi mau padha mlaku bebarengan ngusung kijing.sumi nyebar sawur, mlaku iring-iringan tumuju tengah kampung. Nanging nang tengah dalan ana asu-asu sing ngadang layatan. Kabeh pada kaget weruh asu sing akehe sa brayat! Asu-asu kuwi mau padha pating jegog!

SURIP                       
Mandeg kabeh!!!

MAK JIUK  
Ngapa ta le? Asune ki diuja wae. Wis yo mlaku meneh.

BAKIR                      
Ho oh Rip engko malah GR

COTHOT                  
Mbok ditakoni disik wae Rip. Karepe apa?

MAK JIUK  
Nek arep melu layat barang rak ya rapapa ta?

SURIP                       
Sik tak takonane…su asu karepmu

SUMI             
(Nyela) Aku tak pipis disik ya Mak…

MAK JIUK  
Kana gek cepet mlayu!

Sumi mlayu golek nggon nggo pipis.

SURIP           
He..Asu asu lan asu…karepmu ki tenane apa ta? Senenge ngisruh uripe wong!

ASU               
Aku mrene mung arep layat mungsuhku sing marai aku dadi asu. Mungsuh sing tak ajeni!

MAK JIUK  
Lho? Kok isa marai dadi asu?

ASU               
Mergane biyen gek jaman  Landa aku diipat-ipat dadi Asu! Ta akoni, Karto kuwi pancen wong ampuh tenan. Nanging aku tetep ratrima!

BAKIR                      
Ora, kowe kuwi su! kok isa diipat-ipat ki ngapa?

ASU               
Mergane aku biyen dadi begundale Landa sing arep ngrebut lemahe Karto! Nanging Karto ra manut, malah nantang kerengan. Deweke digoleki Landa pirang-pirang ora kecekel. Jebulane malik dadi kucing kembang telon..      

SURIP                       
Kok ngerti nek Mbah Karto dadi kucing mbang talon seka ndi Su?


ASU               
Aku sing ngandani si Soleh adhine Karto dewe, sing matine dirubung semut. Banjur saben kucing mbang talon tak pateni, nganti ana salah sijining kucing sing ta tembak rapapa. Kucing mau malah mancal raiku, ora lidok, kucing kuwi mau malik si Karto. Deweke nesu tenanan, aku diajar nganti babak bundas. Aku diipat-ipat: Yo Wiryo dina iki kowe tak sepatani dadi Asu! Nganti tekan sak anak putumu! Merga watakmu kaya ASU! Nganti tekan seprene aku dadi ASU sak anak turunku. Aku ora trima! Mataun taun aku golek cara lan kekuatan kanggo nyingkirke Karto. Sak iki wis titi wancine!

SURIP           
Kowe kok isa duwe prajurit akeh ki anak putumu kabeh pa?

ASU               
Dudu! Saklonge wong-wong kampung sing tak cokot terus dadi asu!

SURIP           
Wooo… jebulane tanggane awake dewe dadi asu! Mulakno kok ora tau dha mulih! Eh, Su! tanggaku isa bali dadi menungsa neh ra Su?

ASU               
Wis ora isa, merga wis tak cokot! 
                       
BAKIR          
Kowe ki cen asu tenan kok su! Klakon tak kemah-kemah tenan kowe Su! Ciaaatttt!!!

Bakir nesu-nesu muntab rakaru-karuan!! Deweke arep ngosak-asik asu sak prajurit-prajurite!! Nanging cothot lan surip gage sing nggondeli bakir sing meh kalap!

SURIP           
Kir..Kir wis Kir..Thot Bakir Gocekki Thot!

MAK JIUK  
Kir saiki ki wayahe layat ora kerah ro asu!

SURIP           
Sabar disik Kir..mengko ana wayahe Kir!

BAKIR          
Nek ra digoceki ta entekke tenan kowe Su!
 
ASU               
Aku ra wedi!!

BAKIR          
Malah ngece!

SURIP           
Kir! Nengke wae Kir! (omong ro asu) Su…nek kowe sak prajuritmu ndene ming arep layat tenan. Kana ngetutke nang mburi! Ora ngisruh!!

Sawise para asu baris tumata melu layat mbah karto. Kabeh mlaku irit-iritan tumuju tengah kampung. 

SURIP           
Wis, saiki wis tekan. Delehke kene wae ben isa disawang saben dina.

Kijinge mbah karto didelehke tengah kampung. Dadi prasasti wong sing pisanan manggon nang kampung. Sak banjure surip ngandani para asu.

SURIP           
He para Asu…Mbah Karto ora disarekake nang kuburan naging didelehke nang tengah kampung. Didadekake Prasasti, dadi saiki acarane wis rampung tekan kene wae. rasah didongakake kowe rak ya raisa ndonga ta Su? Wis kana da mulih neh!

BAKIR          
Gek dha muleh! malah meneng wae! 

Asu-asu mau mulai ana sing nggereng lan njegog! Kabeh pada emoh lunga. Nganti surip, cothot, lan bakir mangkel dewe.

SURIP           
Heh! Su! Karebmu ki apa ta? Saiki acarane wis rampung! Gelem dha muleh ora!?

ASU   
Gukgukguk…grrrr…! Aku wegah! kowe sing lunga seka kene!

BAKIR
Tenan ta Rip!? Kudune cen disikat mau-mau kok ngeyel!

SURIP           
Asu licik!

MAK JIUK  
Cen kudu dilawan iki le!

COTHOT      
Sikat wae Rip!!!

SURIP            :
(Matane mentheleng lan ambegane nggos-ngosan) ASU JULIG! LICIK! NJIJIKI! SIKAAATTTT!!!!

CIAAAATTTT…..CTAR…CTAR…CTAR!! CTAR..!! CTAR!! CTAR…!

Mak jiuk, cothot, bakir, lan surip wis kalap! Kerengan karo para asu! Kabeh tenagane dinggo kerah! Kabeh nyabut senjata dewe-dewe. Pecut bledek! Kahanan dadi horeg nganti tekan surup. Nganti asu-asu sing cacahe atusan mau pada lunga kabeh. Lunga ora ngerti jluntrunge…

CIAAAATTTT…..CTAR…CTAR…CTAR!! CTAR..!! CTAR!! CTAR…!

Kabeh padha menggeh-menggeh kekeselen, nanging tetep pada mlayu ngoyak asu, nganti asune wis ora ketok meneh. Nganti kabeh wis padha ora kuwat mlayu. Nganti wayah wis surup lan kahanan tambah sepi nyenyet. Kabeh pada mulih nangomahe dewe-dewe. Ming kijing siji sing katon isih seger. Kijing sing dadi pepesten nek neng kampung kuwi wis tau ana wong urip jenenge mbah karto. Uwong sing ora tau mandeg anggone temandang gawe, nganti tekan patine. Mbah karto! Dudu asu!

Ana suara klenengan.suarane kaya-kaya arep teka kahanan urip sing anyar.

***

Sesasi sawise mbah karto seda, kahanan kampung iku mlaku kaya adat sabene. Kampung sing manggon ming kari wong lima. Kampung sing ora tau ana nang peta kecamatan! Kampung embuh!

Sumi metu nyanyi-nyanyi karo nggawa lodhong isi iwak mati.

SUMI             
Satu satu aku sayang ibu
Dua-dua juga sayang ayah
Tiga tiga sayang adhik kakak
Satu dua tiga sayang semuanya
                            
Ah, engklek ah….

Banjur sumi njupuk kreweng nggambar garis kanggo dolanan engklek nanging ora tekan rampung. Sumi ngerti-ngerti ngalamun, omong karo kreweng.

SUMI             
Kreweng kreweng… kowe duwe bapak ibuk apa  ora? Weng-kreweng omahmu ki endi ta? Terus cita-citamu apa weng? Kowe kok isa tekan kene numpak apa weng? Weng, kowe dadi kancaku gelem ra w eng? Mengko awake dewe dolanan engklek bareng…aku wis ra duwe kanca je weng, aku sedih. Ki lho..Siwi kancaku siji-sijene wis mati. Gelem ra weng dadi kancaku?

Let sedela mak jiuk metu ngresiki lan nglempiti godhong gedang.

MAK JIUK  
Kowe ki ngapa e nduk kok omong dewe?

SUMI             
Eh, Simak ta…aku ki pengin duwe kanca je mak

MAK JIUK  
Lha kowe ki yo aneh kok, kon sekolah yo moh..



SUMI             
Aku wis isa maca nulis kok mak. Aku ki tenane mesake Simak ro kang Surip je nek sabendina ngeterke aku sekolah. mbok aku tukoke pit tak nggo mangkat sekolah dewe Mak..

MAK JIUK  
Yo sesuk nduk..nek ana rejeki ta tukoke pit. Tenane simak ki rapapa kok ngeterke kowe sekolah.

SUMI             
Aku ki wis kelas enem mak, pengin ajar mandiri je Mak..mangkat sekolah sisan pit-pitan ro kanca-kanca Mak.

MAK JIUK  
Wo…lha ya wis…simak ya melu seneng. Pancen seneng je nduk nek isa dolanan ro kanca-kancane ki..

SURIP TEKA NUMPAK PIT MINI, DEWEKE TANSAH KAYA WONG STRES

SURIP           
Mak iki aku tuku pit rega nyeket ewu nggo sekolah Sumi.

Mak Jiuk       
We lha…ki Sum, ditukoke pit mini ro kangmasmu…

SURIP           
Nyo Sum, pit-e nggo sekolah. kowe seneng ra Sum..kowe ki ngapa kok sedih?

SUMI             
Siwi, iwakku mati je kang…

SURIP           
Kowe ki pethuk kok Sum! Iwak ki nek dileboke banyu yo raisa ambegan!

SUMI             
Kowe ki piye ta kang?

SURIP           
Wis iwake gek dikubur, nyo pit e nggo pit-pitan!

SUMI             
Wah turnuwun ya kang…

SUMI LANGSUNG NYAUT PIT E DINGGO PIT-PITAN MUBENG-MUBENG KAMPUNG.

MAK JIUK  
Kowe kok ndidit le?


SURIP           
Aku saiki kerja nang kerajinan Mak, nang kutha! Direkture jenenge Kelik Barjo. Bojone landa Australi, ayu mak. Tur juraganku ki kaya wong stress, hobine dolanan wong wedok nakal. Tenane uripe kesepian, wis kentekan acara. Terus senenge curhat ro aku. Deweke ki bingung dadi bojo pa Gigolone.

MAK JIUK  
Simak melu seneng le nek kowe wis kerja

SURIP           
Suk tak salamke ro pak Kelik Barjo pa? Sapa ngerti cocok ro kowe Mak..

MAK JIUK
Cah Edan! Nek ra ngelingi kowe ro Sumi wis tak tinggal golek lanangan wingi-wingi Rip!

Surip Mlaku Ngadoh, Golek Nggon Nggo Nendang-Nendang Ro Ngantemi Angin

SURIP
Gojek kok Mak...

MAK JIUK  
Saplok Bapakmu minggat ki. Kasih sayangku rak ming nggo kowe ro Sumi ta? Kowe gelem duwe bapak tiri pa?

SURIP           
Walah..ho..oh..mak..! aku ngerti nek kasih sayangmu ki luwih-luwih! (dremimil) simak ki sok-sok’an, nek pengin jatuh cinta neh ki tenane aku ya rapapa.

MAK JIUK  
(mbalang sandal) Cah lanang senenge Ndremimil, njijiki!

SURIP           
(kaget) Duoh! Simaki galak tenan! Ra ngerti wong lagi stress!

Mak jiuk ming menjap-menjep. Surip mbaleke sandal sisan. Njupuk gitar sing gumletak nang cedhake mak ne, banjur surip nyanyi-nyanyi dewe ra ana nadane.

SURIP           
Nang njeron bis kutha aku ketemu marang wanita…
endah pasuryane, grapyak wicarane,
dawa rambute, kuning langsat pakulitane.
Sawijing dina aku lunga menyang ngomahe
Ati selak ngebet pikiran wis mumed
Mbasan tekan kana jebulane wis ana priya liya nang jejere.
Awakku lemes lempe-lempe kaya gatutkaca ilang kapite.
Tiba mlumah kepleset pace. Oh..kere..!
Oallah…Wedos wedhos..!
cah wedok-wedok ki cen marai mumed tenan!
Bakir teka karo singsot-singsot, terus mesem weruh mak jiuk. Surip kaya wong bingung dolanan gitar dewean, jrang jreng!

BAKIR                        
Piye kabare yu? Aman ta? Asune wis ra bakal bali meneh Yu!

MAK JIUK  
Aman Kir...wis sesasi asune ra ngetok!

BAKIR          
Saben pojok kampung ki wis tak sebari uyah. Sengara ana asu pa Iblis sing isa mlebu Yu! Sing penting uripe awake dewe tentrem!

MAK JIUK  
Hai ya! urip nek ra sanding Asu gudiken ki yo aman! Kowe Arep   mbanci pa Kir?

BAKIR          
mbok ra ngisin-ngisinke yu…Ora yu, arep golek gawaean anyar. Pasaran manuk lagi sepi je. (noleh nanggone Surip) Yu, anakmu sing bagus dewe ki lagi ngapa ta?

MAK JIUK  
Ass..mbuh Kir! Kit mau nyanyi-nyanyi dewe. ketoke lagi patah hati!

Bakir Marani Surip Sing Lagi Stres.

BAKIR                      
Ngapa e Rip? Ketoke kok nganeh-anehi. Lagi wuyung pa?

Surip meneng semu-semu mangkel krungu suarane bakir sajak ngece. Surip ngambu-ngambu klambine  bakir sing aneh gandane ning irunge surip.

SURIP           
Buajiguri…ambune kaya Lonthe! Kowe nganggo parfum pa Kir?

BAKIR            
Wo…lha iki sing marai gratis nek mbanci je. Kowe ki patah hati pa Rip? Ra sembada sing kemaki! Ming loro ati we njuk stress!

SURIP           
Kowe ki cen radong perasaan kok Kir! Rangerti artine Cinta! The meaning of love!

BAKIR          
Hahahahaha…jaman saiki kok isih liwat jalur cinta! Uripe we ra jelas kok mikir Cinta barang. Cinta ki kudu duwe visi misi lan materi! Ngerti ra?

SURIP           
Cinta ki dudu program je Kir! Padake Organisasi! Cinta ki Endah, jujur, tulus, isa nampa apa anane lan saling melengkapi


BAKIR          
Woo...pethuk! lha wong radong! Bolabali nek generasi putri Cinderella!

MAK JIUK  
Kowe kuwi Kir. Ngandani Tole ki wis siap omah-omah pa?

BAKIR                      
Reka-reka yu..! Jajan we penak!

MAK JIUK  
Cah ra genah! Le! aja tiru-tiru Bakir! Lha kowe ki tenane piye ta le? Seneng cah lanang pa cah wedok je?

SURIP             
Mak! Kowe ki nek omong mbok ra waton! Aku ki Gentelmen! Macho! Yo seneng cah wedok!

MAK JIUK  
Sing tok senengi ki sapa je le? Lha cah wedok-wedok sing sok dolan ro kowe kae pacarmu dudu je le? Jare isih trauma?

SURIP
Dudu Mak, kae ki mung sahabatan ro kakak adik’an kok Mak! Tenane aku ki lagi seneng ro cah pinggir sawah Mak, jenenge Utami. Lengkape Utami Setyarini...

BAKIR          
Ha ya nek seneng ditembung! Cah jirih! Mesti wedi ditolak to? Kalah saingan to kwe!
Cah lanang payah! Njijiki!

MAK JIUK
Ana saingane pa le? Sapa e le sing nyaingi kowe ki?

SURIP
Ho oh e Mak, tur masalahe dudu kui Mak. Nek saingan ya cetha menang aku! Ya cetha gantheng aku Mak! Kana ki ming menang mburok!
Bocahe ki ora ayu, tur pinter njoget ro nyanyi!

BAKIR
Aku ki ngerti bocahe Rip, cah kuliahan ta? Mesti ditolak kowe ki Rip! Kandani kok ngeyel...Wis ta…mbajing Wae…puenak Rip! Sak Penak penake penak! Percaya lenga ula ra percaya minggat ta!

SURIP           
Prek Kir! Hanek kowe mono, Bi Sex! Kene ki pecinta non mukrim je!

MAK JIUK  
Wis tak mlebu wae! ngrasake cah saiki marai teren!

Cothot metu nggawa gendheng tumpuk lima, latihan silat ngarati gendeng! Mak jiuk mlebu omah nggawa godhong gedhange. Sumi teka nyetandarke pit terus mlebu omah.

SUMI             
Mak aku ngelak mak!!

Bakir lan surip ndelengke chothot sing lagi latihan silat. Sajak gumun weruh cothot sing rada emosi ora kaya adate sing tenang.

SURIP           
Kir kae Cothot kae kemakine ra ilok-ilok!

BAKIR          
Thot! Nek wani dadimanten! Ra ming ngarat gendheng!

Cothot mandeg sing ngarat gendheng, marani bakir tansah mangkel.

COTHOT      
Omong apa kowe Kir? Njaluk tak idak-idak pa?

SURIP           
Wis Thot..wis Thot..! wis to rasah kerah neh!

BAKIR          
Rasah dipisah Rip! Ben tak tandangane.

Kahanan dadi rame. Mak jiuk lan sumi metu omah

MAK JIUK  
Ki piye ta malah kerah dewe? Le! Jare Sumi Asune teka Meneh!

SUMI             
Ho oh kang, irit-iritan akeh buangeti!

Surip, bakir lan cothot mandeg sing rame-rame. Cah telu lansung gage mlayu niliki asu sing irit-iritan tumuju kampung.

SURIP           
Yo tilike disik sepira kekuatane!

MAK JIUK  
Sum kowe nang kene disik rasah lunga-lunga!

SUMI             
Ho oh mak..atai-ati mak…

Kabeh padha lunga niliki asu. Sumi ijen kethap-kethip bingung apa sing arep dilakoni. Sumi mbingungi dewe naging deweke ming plorak-plorok. Rupane katon nyremimih ngejak om0ong-omongan karo kreweng.
SUMI             
Aku wegah nyanyi…(gedhek-gedek)

KREWENG 
Ha ngapa?

SUMI             
Pokokmen wegah…

KREWENG 
Mbok nyanyi ta…

SUMI             
Wegah..aku wegah nyanyi kok..

KREWENG 
Ayo ta..nyanyi ta…

SUMI
(kembik-kembik dewe) Wegah…aku wegah ok pokokmen wegah…

Let sedela mak jiuk, surip, cothot, lan bakir bali meneh, nanging rupane sajak kaya kawatir.

SURIP           
Wuohh…! Nek kae akeh tenan ewon cacahe!

BAKIR
Awake dewe kudu piye ki Rip…?

MAK JIUK  
Kok isa bali meneh ki piye ta Thot? Jare wis tok betengi nggo ilmu Lembu sekilo?

COTHOT      
Aku ya ra ngerti je yu? Kok isa piye ya?

SURIP           
Aku bingung tenan ki? Betenge wis ra mandi!  SURIP KAYA CUBRIYA Gek-gek salah sijine seka awake dewe ana sing berkhianat ki? Apa gek-gek ana telik sandi sing nguping? Piye ki Thot? Soale singerti japa mantrane ming kowe!

COTHOT      
Kowe nuduh aku pa Rip? Mbok wani sumpah ditabrak laler!

BAKIR          
Saiki sapa meneh?

COTHOT
Gek-gek kowe dewe Kir? Barangmu anyar-anyar ki mesti disogok duit ro Asune?

BAKIR          
Nek omong mbok ra waton Thot! Bajiguri!

Bakir maju ngejak kerengan cothot. Surip gage le misah

MAK JIUK  
Uwis! Uwis! Malah kerengan dewe-dewe! awake dewe ki saiki kudu piye?

BAKIR          
Nggo mboktekake sapa sing marai asune bali meneh saiki banyu kendine di jupuk neng cedhak kijinge mbah Karto! Nek ana sing mbalela, bakal dadi asu gudiken bar ngombe banyune!

CHOTHOT   
Hai yoh! Aku ra wedi!

SURIP
Sum banyune di jupuk!

Sumi mlayu njupuk banyu, terus bali meneh

SURIP           
Iki ra merga piye-piye, tur ben kabeh ketok cetha! Yo diombe mbaka siji yo…!!!

Banyu kendine diubengke, kabeh padha ngombe banyu kendi siji-siji. Sawise ngombe kabeh padha meneng wae! Chothot ngerti-ngerti awake ngolet-ngolet.

BAKIR          
Rip..Rip tenan ta Rip! Ra lidok silit kodok! Sing mbalela ki Cothot!

Chothot Ngadeg Biasa Meneh

COTHoT
Ye.. tak apusi.

BAKIR          
Wo…Malengi!

SURIP           
Hehe… kowe ki nek rumangsa bener njuk semena-mena!

BAKIR          
Ya ra ngono Rip…kowe ki cen maling ok Thot! Marai isin!

COTHOT      
Hehehe…

NGERTI-NGERTI BAKIR MBANYAKI DEWE CEKEKERAN KAYA WONG AYAN! POLAH TINGKAHE RAKARU-KARUAN.

SURIP           
Kir..kir..kir..!!

Bakir Nggereng-Nggereng…

SUMI             
Mak! Kang Bakir kena pa je?

MAK JIUK  
Wis meneng wae nduk. Engklek wae kana!

CHOTOT      
Ha ya Ngeneki Rip si penyebar fitnah. Akhire dadi asu!

Bakir sing arep dadi asu nyedaki cothot kaya arep mbrakot, jebul ora.

BAKIR          
Kowe ki ngapa Thot? ye kowe ya taapusi…sing dadi asui sapa?

MAK JIUK  
Malah dha gojek. Asune wis cedhak ngerti ra?

Dumadakan suara asu-asu sing padha njegog wis krungu samsaya cedhak.

SURIP           
Wis saiki awake dewe kudu dadi siji maneh ben ora kontrang-kantring! Iki cen kudu kerengan tenan! Wis dha siap-siap wae!

Kabeh padha nyiapke senjata kanggo kerengan! Bajur kuwi padha ngindhik asune wis tekan ngendi.

BAKIR          
Kae Rip…! Limang menit kas wis dha tekan kene. Aku wis raurusan Rip! Apa wae tak lakoni angger Asune dha minggat seka kampung kene! 

SURIP
Wis siap kabeh?

SUMI             
Aku piye mak? Tak engklek wae yo mak…

MAK JIUK  
Kana engklek nang njero omah wae kana!

SUMI             
Ho oh mak…

Suara-suara asu wis samsaya nyedak, jegogane ketara banget. Jegogan asu sing licik, julik lan njijiki!

SURIP           
Ngitung, lan cancut tali wanda 1 2 3  sikat….!!!
Ciatt..ttt! Dibetengi sing kuat! Aja nganti ucul mak…!!!

Kabeh pada kerengan mungsuh asu sing ewon cacahe! Asu-asu kuwi mau mlumpat-mlumpat lan mancali apa sing ana nang cedhake! Ilate melet-melet, ilere tetes-tetes, lan abegane mbekos-mbekos! Asune isih terus njegog ra mandeg-mandeg! Kabeh tenaga wis entek kanggo nglawan asu-asu!

Kabeh wis padha lemes, rakuwawa ngadepi kahanan seng nganeh-anehi. Kahanane wis dudu kahanan wong waras. Kabeh padha ndleming ra ana jluntrungane. Kabeh wis ora eling. Kabeh pada dleming. Kabeh wis ora kuwawa ngedepi asu-asu! Nanging satenane kabeh isih kepingin urip waras! Kabeh pada ambruk glangsaran.

MAK JIUK  
Le… ketoke awake dewe bakal dadi asu le…

SURIP           
Mak, aku wegah dadi asu Mak. Aku wegah tenan mak! Aku pengin dadi Guru komputer, Aku aja dipeksa Mak! Aku tak minggat wae nek wis ra ana sing tak tresnani. Simak biyen nate kanda, nalika aku kelas telu SD: sinaua kanthi temen. Sinau marang sapa lan apa wae, banjur amalna ilmune kanggo madangi donya.

MAK JIUK  
Le… ketoke awake dewe bakal dadi asu le…

SURIP           
Aku isih kelingan mak. Welingmu kuwi kaya-kaya tumemplek ana atiku. Terus nalika aku kelas telu SMP, simak ya nate kandha: aja pisan-pisan nyolong barange liyan, Aja pisan-pisan ndelike samubarang ala. Kuwi mau kabeh isih tak eling-eling mak…

MAK JIUK  
Le… ketoke awake dewe bakal dadi asu le…

SURIP           
Aku kepingin urip luwih apik mak…aku wegah dadi asu! Siji maneh Mak. Setahun kepungkur nalika aku kelas 3 SMA simak mejang aku: Dadia pawongan sing bebas lan mardika!! Aja kaya bapakmu sing ming dadi kecu sing ndemeni wedoan saparan-paran! Lan aja gelem dipeksa! Aku ora ngerti mak..aku ora ngerti Ngapa simak lali kabeh? Saiki Mak, Nyatane aku rumangsa dipeksa! Aku wegah tenan mak…!

MAK JIUK  
Le… ketoke awake dewe bakal dadi asu le…

Ana suara asu-asu pada njegog…sumi metu saka ngomah nggawa meja sinau.

SUMI    
Kreweng…kreweng…aku sesuk arep sekolah sing sregep kok weng…tur aku wedi je weng…Mengko nek aku dadi wong pinter piye weng? Ah, sing penting aku sinau
Sinau mulai....

Sumi nari ana nduwur meja. Nari karo mesam-mesem dewe....kabeh pada ndomblong ngematke sumi sing lagi sinau dewe.

Ini budi
Ini ibu budi
Ini bapak budi
Ini kakak budi
Ibu budi bapak-bapak
Bapak budi kakak wati
Kakak budi ibu-ibu

SURIP
Meneng-meneng aku ki duwe cita-cita lho Mak. Aku ki mbaka sethitik nabung mak, mbotge mburuh nang pasar buah. Saktemene aku ki pengin nyekolahke Sumi. Aku pengin Sumi isa internet duwe Facebook. Sapa ngerti kowe pengin dadi presiden Mak..ko tak gaweke Wibesite: Mak Jiuk For President! Ben Sumi pinter bisa maca jaman, maca kahanan, lan maca kabeh samubarang sing marai bingung awake dewe mak. Ben kabeh katon cetha! Ora gampang diapusi marang liyan!

MAK JIUK  
Le… ketoke awake dewe bakal dadi asu le…

SURIP
Aku wegah mak..aku wegah…dadi asu mak….!!!aku wegah dipeksa kahanan mak!! Aku wegah…Mak….!!! Awake dewe lunga saka kene wae mak!!! Awake dewe minggat saka lemah karang abang kene iki…!!! Aku wegah tenan Mak!!!! Wegahh….Makkkk!!!!

Mak jiuk mlaku nyedaki surip karo njenggung ndase Surip.

MAK JIUK
Nek wegah rak ya wis. Rasah bengak-bengok le…kemaki! Kaya well- wella! Uwis Saiki awake dewe lunga wae! nek ra gelem dadi asu lunga wae…lunga muleh nang ngomahe awake dewe-dewe. Awake dewe ki tenane wis diwarisi omah dewe-dewe ro mbah Karto. Sing ngerti nggone ki ming aku. Wisben kampung kene ki ben dinggoni asu-asu wae. Mbah Karta ya tau kanda nek lemah kene ki bakal dadi karang abang!

SUMI             
Kreweng…kreweng…aku sesuk arep sekolah sing sregep kok weng…tur aku wedi je weng…Mengko nek aku dadi wong pinter piye weng?


MAK JIUK     
Nduk…Wis wae yo… melu Simak…

Asu-asu isih pada njegog kuwi mau dumadakan pada mabur
Nggondol omah-omah, wit-witan lan sapinunggalane.
Mak jiuk, surip, cothot, bakir, lan sumi tangi lan kaget weruh kahanan sing nganeh-anehi. Kabeh pada bingung naging wis ra kuwawa meneh.
SURIP  
Mak…! Iki ana apa Mak…! Kedadean apa ki Mak! Asu-asune njeboli sakabehe Mak…!

SUMI    
Kae Piye Mak…?! Omahe awake dewe digondhol Asu…

BAKIR 
Wuoh! Wit-witane barang digondhol je Rip…

SURIP  
Asu Ngglathak! LICIK! JULIK!

SIMAK
Sum…rene sum, ndak kembrukan omah…(OMONG RO SURIP)Wis ben digondoli kabeh.   Nengke wae le…

COTHOT      
Heh! Heh! Heh…! Ki kijinge Mbah Karto  arep di gondol!

Kabeh pada gumregah! Kabeh ra trima nek kijinge mbah karto melu di gondol asu!

SURIP  
Heh! Su…! Kabeh entuk tok Gondol! Nanging kijing iki aja!

BAKIR 
Minggat…kana Su…!!

MAK JIUK  
Su….asu…kabeh apa-apaku wis ta rebut kabeh! Omahku, uwitku, lan tangga-tanggaku sing tak tresnani wis ilang…! Aku arep lunga saka lemah kene. aku wis raurusan! aku tetep isih isa urip tanpa dadi begundal! Aja pisan-pisan ngganggu uripku meneh…aku isih duwe kringet!

Wis ben Le…ben lemah kene dinggoni Asu-Asu!

SURIP    
Aku ngerti mak..Piye-piye nek asu ki ya tetep asu Mak! Mesti duwe cara sing julik, licik lan njijiki! Awake dewe kudu isa ngrebut kijinge mbah Karto! Saka cangkeme asu-asu mak!    

Nanging asu-asu kuwi mau tetep kepengin nggondol kijinge mbah karto. Kabeh pada ngupengi njaga kijing. Asu-asu mau pada njegog kepingin nggondol kijing. Nanging kabeh pada nglindungi. Nganti eneng-enengan rame banget kahanan dadi rakaru-karuan!

Simak, surip, bakir, cothot, lan sumi ngetokake kabeh tenagane nggo ngrebut kijinge mbah karta! Kijing sing dadi prasasti. Kijing sing satemene tanda urip lan ati sing ora isa direbut sapa wae! Urip lan ati sing ora isa mati!

SURIP 
Kudu direbut Mak! Ngrebut uripe awak dewe! Ngrebut kringet dewe! Ngrebut atine awake dewe Mak…! Ben awake dewe isih isa Ngguyu Mak..!! Su Asu....!!! Minggata saka uripku Su! saka atiku....!! Minggatta su Asu...!!! Minggat Su...!! ASUU...!!!

Kijing kuwi mau kasil direbut sawise ucul saka eneng-enengan! Banjur kabeh pada ambruk mbaka siji-siji ngekep kijinge mbah karto…


……. SAMPUN RAMPUNG ……



Mak…aku wis ra urusan mati pa urip!
Dadi asu rapapa sing penting penak lan penak buangeti,
Nek jebulane urip kuwi ming menang-menangan!


NGAYOGYAKARTA
2008 – 2009 – 2010