Kamis, 14 April 2011

Ibliz Imut


ia yang pesiar ke rumah tuhan
larasasti nadhira dayuningtyas

a
leukimia adalah gadis kecil yang hidup di perbukitan, berkulit soklat dan bermata ungu. ia bisa mengerti bahasa hidup seluruh mahkluk tuhan. ia lahir dari batang pohon yang tak pernah lapuk, namanya pohon jantung hati. setiap pagi ia bercanda dengan matahari, lalu berlarian lincah sambil ngrumpi di atas rerumputan, kalau sore tiba, ia bernyanyi bersama serangga dan segala hewan-hewan sambil berjalan menyusuri bukit-bukit. ia gadis kecil yang rajin menulis biografi perjalanannya. tak ada seorangpun tak mencintainya. ia bersahabat dengan tuhan dan malaikat-malaikat. sewaktu-waktu bisa piknik ke surga atau menengok neraka, tapi ia memilih piknik bersamaku. piknik ke dunia yang tak pernah kau tahu. dunia tempat kami menanam seluruh cerita dari impian yang selalu bergerak setiap hari. aku suka memanggilnya: ibliz, karena ibliz tak pernah mati, karena ibliz selalu menggangguku, karena ibliz itu lucu, imut, dan pinter, karena ibliz itu rumahnya di dalam kitab suci, karena ibliz itu kuat dan keren, karena ibliz itu baunya seperti  kejujuran, karena ibliz itu karena. karena sejak saat itu aku tak pernah mengerti kalau tuhan mengirimiku cinta yang dibuat dari leukimia.

b
bliz…aku sedang membayangkanmu: kamu memakai sepatu ket ungu tanpa kaus kaki, bercelana pendek, memakai t-shirt bergambar kota hiroshima meledak, dan membiarkan rambut panjangmu tergerai. kamu cantik bliz, kamu juga keren seperti hujan. sekarang kita tengah berjalan di tengah siang. di sebuah jalan asing yang udaranya segar, tapi gedung-gedung sedang gelisah, tapi taman-taman sedang cemberut, tapi tiang-tiang listrik menyimpan luka, tapi mesin-mesin motor sedang terserang influensa, tapi orang-orang sedih karena punya perasaan, tapi kamu tetap cantik seperti pantai. kita masih harus berjalan bliz…

c
hey, darah putih itu hadiah dari tuhan buat para nabi, bliz...ia mengalir seperti api, dan bergemuruh seperti cinta kita. kamu jangan mimisan lagi ya bliz…karena aku ingin mengajakmu tamasya ke sebuah laut di dekat surga, tapi jangan mampir ke surga dulu nanti bertemu tuhan, kalau mau mampir kapan-kapan saja karena sekarang tuhan sedang resah. kita ga boleh mengganggunya. kamu jangan pingsan lagi ya...karena aku akan mengajakmu jalan-jalan pagi ke desa-desa  sambil bergandengan tangan, desa yang dibuat oleh impian kita. aku kan mencium keningmu ketika matahari terbit nanti, ketika burung-burung berkicau nanti, ketika anak-anak berangkat sekolah, ketika mata kita saling terpejam yang dalam.
…dan ketika stadium 2 sedang berdiri menunggumu. di sana, di dekat perasaaku.

d
kamu jangan pergi dulu ya bliz…tunggu, aku sudah memesan es kelapa muda dua gelas. karena siangnya panas sekali. biarkan kita menjadi dingin, sebentar saja. jangan pergi ya bliz…jangan.

e
tadi barusan galang sms aku, “....go to go now!”. eh, iya, tadi di luar sana ada matahari kita dan gerimis yang pernah kita gambar berdua. kulihat mataharimu masih biru muda seperti harapan. kalau matahariku masih cantik sepertimu, yang pucat di ruang opname. tadi mamimu datang, dia menangis untukmu yang sedang bermain denganku. yuk…kita bujuk agar mami mau lihat gerimis kita, agar dia juga bahagia. agar gerimis berubah agar-agar. dan aku masih bisa mencium keningmu.mencium harum yang lupa kunamai.J

f.
besok aku akan datang ke rumahmu, melihat album tentangmu sambil mendengar cerita dari seluruh api hidupmu. katakan: tak ada cinta seindah apel merah.seindah bukit-bukit itu, seindah jejalan yang kita lewati, dan seindah lelah dari yang kita inginkan. aku tak pernah tahu ternyata lingkaran aneh itu ada karena aku tak pernah tahu? tapi kamu selalu tahu…aku akan datang ke rumah apel merah. 

g.
kamu sudah siuman bliz? eh, katakan hari ini kita bahagia. katakan pada semua-muanya. katakan pada meja, kursi,jam dinding, sepatu, tempat tidur, sprei, kipas angin,pepohon, rumput, udara, orang-orang tercinta: galang, ayu, mami, namira, dan lana. bliz..kita akan membuat bahasa kalau sudah bahagia…kalau mami sudah melepas tanganmu, kalau rambutmu tumbuh indah, kalau suaramu sesegar sore.
ah, tapi kamu jangan pergi ke newzeland dulu..di sana banyak semut merahnya, tar kalau kamu digigit kan sakit...kamu kan sudah pernah ke eropa, australia, india, pakistan, tapi sekarang kamu di hatiku. nah, kamu jadi lelah kan? istyahat dulu ya bilz…cupz.   

h.
suatu hari nanti, kita akan melempar semua yang pernah kita punya, melemparkan ke semua tempat yang tak pernah ada kesombongan. kita akan pergi bliz, berdua naik kapal berwarna biru tuhan, hanya berdua, selebihnya seribu perasaan yang tak pernah terbaca. oupz! tapi sekarang, hari ini, uang tabunganku tinggal 167 ribu rupiah. hehehe…jangan tertawa ya bliz..karena aku miskin. kerjaanku ga tetap dan lucu-lucu. kamu nggak malu kan kalau aku jadi tukang parkir dan ngamen puisi? kamu ga malu kan kalau aku jadi tukang ojek dan penagih listrik? kamu ga malu kan kalau aku jadi pohon mangga atau gula pasir? ah, sebenarnya aku juga belum tahu apa artinya uang? mungkin buat aneh-aneh aja ya? abis ayah ibuku nggak ngajarin aku cari uang sih, mereka mengajariku membuat rindu, keterasingan, dendam, dan air mata. duh…bliz..jangan muntah darah dulu…tar kapalnya kaget truz jalan sendiri lho? eh, kamu kok bisa terbang? duh..jangan tinggal aku sendirian…ah, kamu…

i
kusempatkan pagi itu keluar rumah mencarimu di sela-sela sisa air mata…
hey…aku melihatmu, kamu menari di ujung langit, pagi itu, menari di bawah gerimis merah jambu. aku mendengar kau bacakan puisi yang kau kirim via sms dua menit lalu: aku mau jadi pelangi sereda hujan, aku mau menjadi matahari seterang malam, aku mau menjadi langit karena aku luas tak tergapai…biarkan aku terbang ya…aku lelah.


jogja nov 2008-11-30


Tidak ada komentar:

Posting Komentar